RedBabel-PANGKALPINANG — Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sugito secara perdana menjadi pembina upacara bendera, Senin pagi (26/8/2024) yang dihadiri Kepala Perangkat Paerah dan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel.
Dalam amanat upacara, Sugito menyampaikan, sebagai “orang baru”, sehingga dirinya mengucapkan salam takzim kepada seluruh keluarga besar baik di lingkungan Pemprov Babel maupun kepada seluruh masyarakat Babel.
“Saya berharap kehadiran saya tidak dianggap sebagai tamu, tapi sebagai bagian dari keluarga yang mana kita bersama-sama mendapatkan amanah dan mandat untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara khususnya di lingkup Babel yang kita cintai dan banggakan ini,” ungkapnya.
Baca Juga : Hari Kedua di Babel Pj Gubernur Sugito Langsung Adakan Rapim Dengan Kepala OPD
Sugito juga mengajak kiranya bisa bekerja sama dan menjaga soliditas dan solidaritas. Dirinya yakin tidak ada yang lebih penting dari itu, karena semua memiliki peranan penting sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
“Karena itu di apel yang perdana ini, saya sangat berharap kita menjadi bagian bangunan yang konstruktif untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat di Babel ini. Banyak tugas-tugas yang harus kita emban baik yang sudah dijalankan oleh Pj Gubernur sebelumnya untuk dilanjutkan,” jelasnya.
Ia menilai, kedepan berbagai program dan kebijakan tetap dijalankan, sekaligus mencari solusi atas berbagai persoalan baik di lingkup provinsi maupun yang menjadi atensi nasional, seperti soal kemiskinan, stunting, pengangguran, inflasi dan kondusifitas pelaksanaan Pilkada.
“Kita semua menyadari bahwa ini menjadi bagian yang memang dimandatkan dan diamanahkan kepada kita semua, insya Allah kita bisa mencapai dan mengantarkan kepada masyarakat kita yang lebih baik dan lebih sejahtera,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyadari masih belajar terkait dengan tradisi adat budaya termasuk informasi terkini yang terjadi di Bumi Serumpun Sebalai. Karena itu dirinya mengharapkan masukan saran pemikiran bahkan mungkin inovasi yang konstruktif dalam upaya membangun Babel yang lebih baik.
“Sangat terbatas kemampuan saya, tidak bermakna apa-apa saya tanpa dukungan dan kerjasama dari bapak ibu sekalian,” tutupnya.(*RB)