Ini Upaya Diskominfo Babel Agar Masyarakat Melek Literasi Digital

0
376

RedBabel-PANGKALPINANG – Peluncuran kegiatan Literasi Digital dilaksanakan secara nasional yang diikuti oleh 34 Provinsi se-Indonesia secara virtual pada hari Kamis (20/05/2021), di Jakarta. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menggunakan internet dengan aman, nyaman, dan mendorong ke arah yang positif.

Presiden RI Joko Widodo, dalam sambutannya mengatakan bahwa tantangan pada ruang digital semakin besar, dengan berbagai konten negatif semakin bermunculan, informasi hoax, perundungan siber, radikalisme berbasis siber yang mengancam kesatuan dan persatuan bangsa.

“Tantangan ruang digital semakin besar, di antaranya dalam memerangi berita hoax, literasi digital yang baik akan mendorong ke arah yang positif,” ujar Presiden Jokowi saat luncurkan program Literasi Digital Nasional.

Karena itu, dirinya mengimbau kepada para pengguna teknologi digital agar mengisi konten-konten digital positif, yang mendidik, menyejukkan. Dengan internet, harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, juga membuat UMKM bisa naik kelas.

Agar masyarakat dapat cakap dalam literasi digital, maka pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, karena itu perlu dukungan seluruh komponen bangsa.

“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, sehingga bersama-sama dapat melakukan kerja konkret di tengah-tengah masyarakat,” imbuhnya.

Menanggapi peluncuran Literasi Digital Nasional, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sudarman mengatakan bahwa literasi digital juga sangat penting bagi Babel. Karena pada saat ini bangsa Indonesia sudah memasuki era digitalisasi revolusi industri 4.0 dengan berbagai kegiatan menggunakan teknologi digital yang di antaranya untuk kegiatan pendidikan, rapat/meeting. Begitu pun untuk dunia usaha yang sudah mulai bertransformasi ke sistem digital.

BACA JUGA : Wagub Abdul Fatah : Mau Kaya Jangan Jadi ASN

“Dalam dunia usaha, orang-orang sudah tidak lagi pergi ke tempat jualan secara konvensional, namun cukup browsing melalui internet/market online. Demikian juga untuk belajar, karena efek pandemi proses pembelajaran juga melalui online, jadi harus menguasai benar literasi digital,” ujar Sudarman.

Penting bagi masyarakat mengetahui bahwa, setiap perubahan dan kemajuan teknologi juga diikuti oleh dampak negatif nya seperti informasi yang tidak benar atau hoax. Bagi yang menerima atau paham terhadap hoax atau tidaknya suatu informasi maka tidak akan mudah termakan oleh informasi hoax. Namun bagi yang belum memahami literasi digital yang baik maka, akan terpengaruh oleh informasi buruk tersebut dan langsung membagikan informasi tanpa melakukan penyaringan.

Namun menurut Sudarman, tentu saja dampak positif dari literasi digital lebih besar dari dampak negatifnya, seperti di antaranya dapat melakukan efisiensi biaya, efisiensi ruang, dan sebagainya. Semua itu bisa dijalankan oleh individu dari rumah atau dari lokasi mana pun.

Dirinya mengatakan, pemahaman literasi digital ini memang harus disosialisasikan secara terus menerus dan secara masif kepada masyarakat milenial maupun generasi baby boomer, yang terkadang generasi baru sudah lebih melek literasi digital dibanding generasi pendahulunya.

Sudarman juga menyampaikan bahwa, Diskominfo Babel memiliki peran penting dalam hal mendukung literasi digital bagi masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media yang dimiliki.

“Diskominfo Babel melakukan langkah-langkah sosialisasi melalui berbagai kanal yang dimiliki yaitu memanfaatkan radio, website, dan berbagai media sosial, bahkan sedang mempersiapkan tv. Karena di masa pandemi ini tidak bisa melakukan sosialisasi secara luring,” tutupnya. (*RB)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.